Showing posts with label INSPIRATIF. Show all posts
Showing posts with label INSPIRATIF. Show all posts

Sunday, January 26, 2020

Manfaat dan Rutinitas Bangun Pagi


Agar bisa bangun di awal pagi yaitu dengan tidur lebih cepat saat malam. Hindari aktivitas malam yang mungkin tidak terlalu penting dilakukan, seperti menonton televisi hingga larut. Bangun tidur di awal pagi dapat meningkatkan konsentrasi dan baik bagi kesehatan.

Berbagai manfaat dapat dirasakan saat mengawali hari dengan kegiatan yang positif dan tentu produktif. Seperti halnya dapat menyelesaikan urusan pekerjaan sesuai jadwal dan juga mampu mengatur waktu.



Ketika terbiasa bangun di awal pagi, kita akan memiliki kesempatan untuk berolahraga lebih lama. Tidak harus melakukan olahraga yang terlalu berat, kita bisa berolahraga dengan lari-lari kecil di halaman rumahmu. Dengan berolahraga rutin setiap pagi, dapat meningkatkan konsentrasi dan kesehatan mental, meningkatkan metabolism tubuh, hingga mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik saat malam hari.
Selain itu Menurut Rush University Medical Center menjelaskan, saat  sarapan kita memberikan asupan kalori pada tubuh dan akan digunakan untuk beraktivitas pada hari itu. Biasakan sarapan setiap paginya, agar dapat menjalani rutinitas hari dalam kondisi tubuh yang terjaga.

Dengan menyusun aktivitas yang akan dilakukan, membuatmu tahu yang mana harus dilakukan terlebih dulu. kita pun bisa mengatur waktu lebih baik dengan aktivitas yang akan dikerjakan pada hari tersebut. Hal ini dapat menjadi kebiasaan baik yang akan kita  lakukan setiap harinya.


Sunday, July 28, 2019

Taman Yang Tandus Berbuah Jeruk Yang Segar

Ditulis Oleh : Aljufri
Kategori : Cerpen | Fiksi

Inilah aku Rinto, seorang pekerja kantoran disebuah perusahaan yang penuh dengan banyak aktifitas diluar kota hingga jarang pulang kerumah, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Dingin pagi diwaktu subuh, terbangunkan diriku dari tidur malam yang lelap, suasana yang segar dan tenang pagi itu, aku menatap ke pekarangan rumah yg sudah tak terurus selama tiga bulan lebih karena sering tugas diluar kota, tanah yang tandus dihiasi bunga-bunga yang layu, seraya memanggil hatiku tergerak untuk memasng selang air di kran lalu kusemprotkan taman hingga basah kuyup membasahi taman yang tandus dan sudah tak sedap dipandang itu.

Tak lama keluarlah bibi dari dalam rumah yang pada saat itu baru selesai sholat subuh "Rin lagi ngapain?",  bertanya dengan nada heran sang bibi karena kaget melihatku dengan tumben-tumbennya menyiram taman yang tandus dan telah layu rumput dan bunga-bunganya.

Tak aku hiraukan sedikitpun sahutan pertanyaan dari bibi  yang dilontarkan kepadaku pagi itu, hingga yang kedua kali beliau melontarkan bahasa yang sama "Rin lagi ngapain?",
sambil asyik menyiram taman yang tandus, kemudian serentak aku merespon kalimat bibi dan akupun menjawab, "Aku lagi siram taman yang sudah kering tandus dan layu bunganya Bi" jawab aku kepada sang bibi.

Kemudian aku bercerita kepada bibi, "sudah cukup lama aku jarang pulang kerumah dan fokus dengan pekerjaan hingga taman ini tak lagi terurus",

Kemudian bibi pun kembali bertanya "emang dahulu sering dirawat taman ini?",  tanya bibi karena bibi baru saja tinggal dirumah ku.

 "iya bi, dulu taman ini sering ku urus, hingga kini jarang terurus karena aku lagi banyak kerjaan diluar kota", jawab ku kepada bibi

Tanpa banyak berkata-kata Bibi pun menyahut ceritaku "ohh yaa, selamat mengurus taman tandus ya Rin...!!!", sahut bibi spontan kepadaku, aku terdiam, tanpa ada balasan kata buat sang bibi, sambil fokus menyiram taman itu, karena aku tahu bibi tidak bakalan mengurusunya bahkan bibi sendiri tidak yakin aku akan mengurusnya sampai menjadi taman yang indah, tetapi aku tetap konsisten tetap akan kuurus taman ini hingga suatu ketika akan subur dan membuat mata semua orang yang tak sepaham denganku sadar bahwa dibalik sibuknya aku ada setitik keindahan yang kugambarkan dipandangan mereka diatas taman ini yang dianggap tandus dan jelek tak terurus.

Tak lama terfikirkan didalam benakku  bunga apa yang akan kutanam lagi diatas taman yang telah tandus itu, akhirnya aku menemukan ide untuk menanam jeruk dapur setelah aku menjelajahi dunia maya.

Tak luput semangatku, akhirnya ku praktekkan buat menanam jeruk, diatas taman itu dan setiap hari aku selalu rajin menyiram taman tersebut.

Setelah tiga bulan kemudian, ternyata apa yang dipikirkan diluar dari dugaan, taman tersebut yang tadi tandus memberikan hasil tanaman jeruk dengan buah yang lebat dan subur, hingga bukan hanya sekedar cerita bahwa sedap dipandang mata saja, tapi memberi hasil dari buah jeruk tersebut buat dimakan.

Suatu ketika bibi menghampiri aku disore hari yang lagi menyiram tanaman jeruk, bibi pun kaget apa yang telah kulakukan selama ini tidak sia-sia “wah,,, Rin, ternyata kamu konsisten apa yang kamu lakukan hingga akhirnya taman ini yang tadinya tandus bisa memberi hasil tanaman jeruk yang segar dan buahnya bisa dimakan”, sahut kaget dan keheranan sang bibi kepadaku.

Aku pun dengan sedikit egonya karena awalnya bibi tidak pernah yakin apa yang aku lakukan akan memberikan dampak sehebat ini, akhirnya dengan spontan dan nada sedikit sombong aku pun berkata kepada bibi “Ah biasa aja,,, kebetulan aja Bi, karena saya serius maka hasil yang saya dapatkan juga serius donk”, sahut aku kepada bibi sambil memetik buah jeruk.

Setelah kejadian itu bibi sering membantuku mengurus taman Jeruk bahkan ketika aku lagi bertugas diluar kota bibi masih tetap mengurus dan merawat tanaman itu bahkan beliau sempat merekrut karyawan yang bertugas memetik buah dan mendistribusi penjualan dari hasil buah jeruk ke pasar-pasar dikota.


Thursday, July 25, 2019

Ibuku Adalah Surgaku

(Sepenggal Kisah Renungan dari Negeri Sakura)
Penulis : Rahmat Sangaji
Kategori : Inspiratif

Di Jepang dahulunya pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke belantara hutan. Mereka yang dibuang tak lain adalah orang tuanya yang sudah tidak berdaya sehingga tidak memberatkan kehidupan anak-anaknya

Di suatu hari ada seorang pemuda yang berkeinginan membuang ibunya ke hutan, sebab si Ibu telah tua, lumpuh dan pikun.

Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya. Si Ibu yang kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya dan menaburkannya di sepanjang jalan yang mereka lalui.

Sesampai di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan Ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia tidak menyangka tega melakukan perbuatan ini terhadap Ibunya.

Justru si Ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata: “Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai dirumah”

Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak menangis dengan sangat keras, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si Ibu pulang ke rumah.

Pemuda tersebut akhirnya merawat Ibu yang sangat mengasihinya sampai Ibunya meninggal.

_‘Orang tua’ bukan barang rongsokan yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya. Karena pada saat engkau sukses atau saat engkau dalam keadaan susah, hanya ‘orang tua’ yang mengerti kita dan batinnya akan menderita kalau kita susah. ‘Orang tua’ kita tidak pernah meninggalkan kita, bagaimanapun keadaan kita, walaupun kita pernah kurang ajar kepada orang tua. 

Namun Bapak dan Ibu kita akan tetap mengasihi kita