Showing posts with label ARTIKEL. Show all posts
Showing posts with label ARTIKEL. Show all posts

Sunday, January 26, 2020

Manfaat dan Rutinitas Bangun Pagi


Agar bisa bangun di awal pagi yaitu dengan tidur lebih cepat saat malam. Hindari aktivitas malam yang mungkin tidak terlalu penting dilakukan, seperti menonton televisi hingga larut. Bangun tidur di awal pagi dapat meningkatkan konsentrasi dan baik bagi kesehatan.

Berbagai manfaat dapat dirasakan saat mengawali hari dengan kegiatan yang positif dan tentu produktif. Seperti halnya dapat menyelesaikan urusan pekerjaan sesuai jadwal dan juga mampu mengatur waktu.



Ketika terbiasa bangun di awal pagi, kita akan memiliki kesempatan untuk berolahraga lebih lama. Tidak harus melakukan olahraga yang terlalu berat, kita bisa berolahraga dengan lari-lari kecil di halaman rumahmu. Dengan berolahraga rutin setiap pagi, dapat meningkatkan konsentrasi dan kesehatan mental, meningkatkan metabolism tubuh, hingga mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik saat malam hari.
Selain itu Menurut Rush University Medical Center menjelaskan, saat  sarapan kita memberikan asupan kalori pada tubuh dan akan digunakan untuk beraktivitas pada hari itu. Biasakan sarapan setiap paginya, agar dapat menjalani rutinitas hari dalam kondisi tubuh yang terjaga.

Dengan menyusun aktivitas yang akan dilakukan, membuatmu tahu yang mana harus dilakukan terlebih dulu. kita pun bisa mengatur waktu lebih baik dengan aktivitas yang akan dikerjakan pada hari tersebut. Hal ini dapat menjadi kebiasaan baik yang akan kita  lakukan setiap harinya.


Pesona Pantai Nirwana




Pantai Nirwana letaknya berada di Kelurahan Sula, Kecamatan Betoambari, dapat ditempuh sekitar 15 menit dari pusat kota Baubau dan tak jauh dari Bandara Baubau. Pengunjung yang datang menggunakan sepeda motor harus bayar uang masuk sebesar Rp 2.000 dan Rp 5.000 untuk mobil. Ketika masuk ke lokasi pantai banyak terdapat gazebo beratapkan alang-alang untuk tempat istrahat bagi para pengunjung yang disewakan sebesar Rp 30.000 oleh penduduk sekitar. Selain itu juga terdapat tempat untuk bakar ikan di pantai. Pasirnya yang putih terasa sangat lembut ketika diinjak. Hal ini membuat beberapa anak kecil berlari berkejaran di atas pasir putih. Terdapat juga beberapa anak kecil menggunakan pelampung berenang di bibir pantai. Pantai Nirwana  aman bagi anak-anak untuk berenang.


Betapa tidak, pemandangan air laut yang kebiruan dan bersih membuat siapa pun untuk selalu betah duduk berlama-lama di pantai tersebut. Hamparan pasir putih bersama angin sepoi-sepoi menambah suasana di sepanjang pantai ini menjadi indah. Ya, pantai ini dinamakan Pantai Nirwana yang menjadi salah satu pantai primadona bagi masyarakat Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, dan sekitarnya. Setiap akhir pekan, pantai ini selalu dikunjungi wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun lokal.



Saturday, July 27, 2019

Mimpi Anak Pinggiran Kota

Penulis : Rahmat Sangaji
Kategori   : Cerpen, Artikel



Para pedagang dari seantero penjuru kota yang jauh akan membangun lapak di sepetak tanah milik negara di perkampungan kumuh pinggir kota Sabtu malam. Pasar Malam, begitulah kebenyakan orang menyebutnya. Pasar Malam itu tak pernah sekali pun sepi. Orang-orang pinggir kota itu akan memakai pakaian terbaik mereka sebelum berduyun-duyun pergi ke sana. Bagi paramuda, Pasar Malam itu adalah gelanggang mencari pasangan atau menunjukan taji, karenanya mereka akan berdandan sebaik menurutnya. Agar tampak elok dipandang tak jarang mereka mengoleskan minyak goreng ke kepalanya. Bahkan, tak jarang pula paramuda itu menyemprotkan pewangi pakaian begitu banyak, hingga bau badannya betul-betul hilang. Dan, bagi paramuda yang lain mereka akan bersikap acuh!

“Sebagai bunga pinggiran, kita mesti pandai menempatkan diri di antara bunga kota dan taman!” Begitulah semboyan hidup yang mereka tanamkan dalam diri masing-masing.

Di Pasar Malam itu semuanya serba ada. Di sudut kiri, para pedagang buah-buahan sibuk membelah buah pepaya yang ternyata kuning isinya. Di sudut kanan, para pedegang pakaian tampak sibuk tawar-menawar hingga menemu harga pas. Di tengah-tengah para pedagang kaset saling beradu nyaring-nyaringan pengeras suara sembari hidung mereka dimanjakan bau wangi dari pedagang parfum di sebelahnya. Paling belakang kursi-kursi pedagang nasi goreng dipenuhi pembeli yang tak sabar menunggu.

Thursday, July 25, 2019

Infrastruktur Papua Untuk Siapa?


Penulis : Rahmat Sangaji
Kategori  : Artikel

Pembangunan Infrastruktur di Papua selama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla berjalan masif dan cepat. Ribuan kilometer jalan baru berhasil dibangun di Papua dalam waktu kurang dari lima tahun. Pertanyaannya benar-benar kah pembangunan infrastruktur itu untuk menyejahterakan rakyat Papua? Rasanya ungkapan atau janji demi rakyat Papua hanya akan menjadi pepesan kosong. Seperti pada kasus kasus sebelumnya didaerah lain. Pembangunan infrastruktur jalan biasanya lebih banyak untuk memenuhi kepentingan dari pengusaha besar. Jalan yang dibuat itu hanya untuk memperlancar arus keluar masuk barang milik pengusaha besar atau konglomerat.

Di papua setelah jalannya mulus, saya perkirakan dalam waktu dekat jumlah perkebunan sawit yang saat ini menurut sawit watch mencapai 958.094,2 hektar dengan 79 korporasi perkebunan, akan meningkat pesat. Kehadiran perkebunan sawit biasanya memunculkan konflik pertanahan, mata pencaharian masyarakat adat berkurang, kriminalisasi oleh korporasi terhadap masyarakat, muncul bencana alam berupa banjir, kebakaran hutan dan lahan dan lain lain. Pembukaan perkebunan kelapa sawit berarti akan ada penebangan atau pembabatan hutan secara masif, berarti sebentar lagi ribuan, ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan hektar hutan Papua akan digunduli demi perkebunan yang hanya menguntungkan segelintir pengusaha.

Pembabatan hutan akan berdampak pada rusaknya ekosistem atau lingkungan, terpinggirkannya keragaman hayati. Satwa -satwa menghilang dan berlahan-lahan mulai punah, dan hidup rakyat Papua yang sudah sengsara akan makin menderita.

Itu semuanya bisa terjadi bila pembangunan yang dilakukan hanya untuk mengeruk keuntungan ekonomi dan menggendutkan perut segelintir pengusaha serakah dan culas.

Maka pemerintah dan pengusaha yang melakukan ekstraksi sumber daya alam ditanah Papua perlu melihat dan tidak mengorbankan hak hak masyarakat adat. Kalau tidak nantinya hutan yang lebat dan segala kekayaan alam Papua akan di keruk habis hingga kelak nantinya hanya menyisakan tanah kering kerontang.


Wednesday, July 24, 2019

Persoalan ‘Papua’ Dalam Dunia Diplomasi ‘Timor Leste’ Representase


Penulis : Rahmat Sangaji
Kategori : Artikel

Di masa diktator Suharto. Kita diingatkan oleh perkataan seorang Menteri Luar Negeri andalannya "Ali Alatas, tempo itu ia pernah mengeluarkan satu statement tentang Timor Timur (sekarang Timor Leste) bahwa Timor Timur “seperti kerikil di dalam sepatu.” Kebayang tidak enaknya. Kerikil itu sangat mengganggu langkah kaki, tidak enak, bahkan bisa melukai.

Mendengar hal itu. Dunia diplomasi internasional sontak geger. Kata-kata tersebut langsung digoreng banyak pihak di dunia yang mendukung kemerdekaan Timor Timur. Dalam tafsir mereka, secara diplomatis, setidaknya buat Alatas sendiri, dia sudah “lempar handuk.” Mungkin capek, frustasi karena sulit meyakinkan dunia yang terus menerus diramaikan para aktifis dan diplomat pendukung kemerdekaan yang terus bergerak bergelombang di banyak forum dunia, selain itu juga tak hentinya perlawanan di dalam negeri sendiri dalam segala bentuk.

Setelah Timor Timur merdeka dan menjadi negara Timor Leste, kita masih dikejutkan kembali dengan kata-kata Alatas yang masih digoreng sebagai judul berita: “Keluar Juga Kerikil Dalam Sepatu Itu.”

Sebab Alatas adalah seorang menteri luar negeri, berarti juga juragannya para diplomat Indonesia, maka ucapannya itu barang tentu harus ditafsirkan secara diplomatis pula. Dan seperti saudara kandungnya, dunia politik, dunia diplomasi tidak bisa ditafsir sehitam putih harga dua potong tempe kemul. Jalan diplomasi tidak selurus jalan tanpa tanjakan, turunan, dan tikungan. Ia juga tidak selalu merupakan dunia di mana dua tambah dua sama dengan empat. Dunia diplomasi sering lebih seperti upacara yang samar. Sebuah pesta undangan makan malam bagi para doplomat yang penuh warna abu-abu. Sesuatu yang justeru dimensi informalnya sering dianggap penting.

Diplomasi juga sering berarti Lobby. Lobby, yang secara etimologis berasal dari kata Latin laubia dan lobia, berarti sebuah ruang masuk yang luas di dalam sebuah bangunan publik. Ia bukan ruang utama. Tapi pembicaraan-pembicaraan di ruang lobby ini, sering memberi pengaruh penting pada keputusan-keputusan yang diambil di ruang utama.

Seperti itulah dunia diplomasi dan loby bekerja. Sering lebih mengutamakan cara dan agak “melupakan” isi. Bukan juga berarti isi tidak penting. Tapi biasanya soal tujuan utama atau isi itu dikejar belakangan, setelah jalan bernegosiasi berbasis respek dan saling menghormati dibuka oleh para diplomat dan peloby. Pujangga Robert Frost menyimpulkan dengan bagus dan jenaka dunia diplomasi. A diplomat is a man who always remembers a woman's birthday but never remembers her age.” Seorang diplomat adalah seorang laki-laki yang ingat hari ulang tahun seorang perempuan, tapi tak ingat berapa umur perempuan itu.