Wednesday, July 24, 2019

Kelabu Mengurai Air Mata Suci

Cerita Karangan : Rahmat Wijaya
Kategori : Cerpen
Lolos Moderasi pada : 23 Juli 2019

Suci, memandang Kopral Ramang Ama Freedom dengan tatapan sendu dan letih. Di antara suara deru mesin Helikopter yang meraung di atas landasan pacu, gemuruh suara baling-baling yang menampar-nampar udara seakan mewakili perasaan hati Suci yang berkecamuk.

Sementara, Sang Kopral, duduk di bagian lambung helikopter dengan pintu yang terbuka, senapan SPR-2 buatan pindad, tercangklong di pundak kokohnya, ia memandang ke arah wanita yang berdiri menatapnya dikejauhan, namun Sang Kopral masih bisa melihat raut kesedihan di wajah Suci, airmatanya terlihat membuat matanya terlihat seperti sebuah cerukan yang terisi air di kejauhan. Sang Kopral, melambai-lambaikan tangannya sambil berteriak

"Aku pasti kembali!"

Kemudian sang pilot helilopter di kokpit menarik sebuah tuas pengunkit, pesawat pun menderu semakin kencang, dan kemudian melambung.

Sang Kopral, memandang wajah Suci, dari atas yang terlihat kian tenggelam dan menghilang dari pandangan, berganti dengan jajaran perbukitan, dan atap-atap rumah yang terlihat bagai balok-balok lego yang berserakan di bawahnya.

Helikopter masih melayang di atas Hutan yang terlihat bagai hamparan karpet berbulu dengan warna hijau yang di hamparkan di atas batu karang yang tak rata. Tiba-tiba sebuah misil meluncur dan menghantam helikopter, kemudian suara ledakan yang bergemuruh terdengar bersama muculnya gumpalan api yang membumbung.

Suci, duduk di lantai kamar mandinya dengan shower di atasnya menggucurkan air, Suci memeluk lututnya, sambil membayangkan gambaran di masalalu yang berkelebat seperti kaledoskop.

Waktu sudah berlalu begitu lama sejak Suci berdiri di tepi landasan pacu, kini ia berdiri di tepi sebuah makam bersama seorang anak lalaki-laki yang tampan.

"Bu, Ayah dulu orang hebatkan Bu?"
"Iya Nak, Ayahmu adalah orang yang sanggggattt hebat."

Kemudian suci tersenyum dan memeluk anak itu, sambil mengusap airmatanya yang entah kenapa keluar begitu saja

0 comments:

Post a Comment