Thursday, July 25, 2019

Infrastruktur Papua Untuk Siapa?


Penulis : Rahmat Sangaji
Kategori  : Artikel

Pembangunan Infrastruktur di Papua selama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla berjalan masif dan cepat. Ribuan kilometer jalan baru berhasil dibangun di Papua dalam waktu kurang dari lima tahun. Pertanyaannya benar-benar kah pembangunan infrastruktur itu untuk menyejahterakan rakyat Papua? Rasanya ungkapan atau janji demi rakyat Papua hanya akan menjadi pepesan kosong. Seperti pada kasus kasus sebelumnya didaerah lain. Pembangunan infrastruktur jalan biasanya lebih banyak untuk memenuhi kepentingan dari pengusaha besar. Jalan yang dibuat itu hanya untuk memperlancar arus keluar masuk barang milik pengusaha besar atau konglomerat.

Di papua setelah jalannya mulus, saya perkirakan dalam waktu dekat jumlah perkebunan sawit yang saat ini menurut sawit watch mencapai 958.094,2 hektar dengan 79 korporasi perkebunan, akan meningkat pesat. Kehadiran perkebunan sawit biasanya memunculkan konflik pertanahan, mata pencaharian masyarakat adat berkurang, kriminalisasi oleh korporasi terhadap masyarakat, muncul bencana alam berupa banjir, kebakaran hutan dan lahan dan lain lain. Pembukaan perkebunan kelapa sawit berarti akan ada penebangan atau pembabatan hutan secara masif, berarti sebentar lagi ribuan, ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan hektar hutan Papua akan digunduli demi perkebunan yang hanya menguntungkan segelintir pengusaha.

Pembabatan hutan akan berdampak pada rusaknya ekosistem atau lingkungan, terpinggirkannya keragaman hayati. Satwa -satwa menghilang dan berlahan-lahan mulai punah, dan hidup rakyat Papua yang sudah sengsara akan makin menderita.

Itu semuanya bisa terjadi bila pembangunan yang dilakukan hanya untuk mengeruk keuntungan ekonomi dan menggendutkan perut segelintir pengusaha serakah dan culas.

Maka pemerintah dan pengusaha yang melakukan ekstraksi sumber daya alam ditanah Papua perlu melihat dan tidak mengorbankan hak hak masyarakat adat. Kalau tidak nantinya hutan yang lebat dan segala kekayaan alam Papua akan di keruk habis hingga kelak nantinya hanya menyisakan tanah kering kerontang.


0 comments:

Post a Comment